Seperti negara lain, di era globalisasi ini, negara Indonesia mau tidak mau akan terhindar dari perubahan (inovasi) yang cepat dan kompleks yang disebabkan oleh kematangan teknologi informasi, telekomunikasi dan transportasi, yang mengarah pada tatanan ekonomi dunia pasar bebas serta efisiensi dan persaingan. Seks. Mereka tinggi di semua bidang kehidupan.
Globalisasi adalah proses tatanan komunitas global, tanpa batas. Globalisasi pada hakikatnya adalah proses pengusulan gagasan, yang kemudian diikuti oleh negara lain, dan akhirnya mencapai mufakat dan menjadi norma bersama di semua negara di dunia. (Menurut "Kewarganegaraan" oleh Edison A. Jamli dan lainnya, 2005)
Menurut Krsna (Dampak Globalisasi pada Keragaman Budaya Manusia di Negara Berkembang, Internet, Majalah Publik, September 2005). Sebagai suatu proses, globalisasi berlangsung dalam dua dimensi dalam interaksi antarnegara, yaitu dimensi sesaat. Di dunia, ruang untuk interaksi dan komunikasi semakin berkurang dan waktu dipersingkat. Globalisasi terjadi di semua bidang kehidupan, seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan negara, dan keamanan.
Teknologi informasi dan komunikasi merupakan faktor pendukung utama globalisasi. Dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, informasi dalam berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar di seluruh dunia, sehingga globalisasi tidak dapat dihindari. Adanya globalisasi niscaya akan berdampak pada kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh jenis ini meliputi dua aspek yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi dalam kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan bidang kehidupan lainnya akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme di tanah air.
Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
- Dari perspektif globalisasi politik, pemerintah terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, maka jika pemerintahannya berjalan dengan jujur, bersih, dan dinamis pasti akan mendapat respon positif dari masyarakat. Tanggapan positif terhadap bentuk nasionalisme negara telah meningkat
- Dari perspektif globalisasi ekonomi, membuka pasar internasional, menambah kesempatan kerja dan menambah devisa. Dengan demikian akan meningkatkan taraf hidup perekonomian negara yang menopang kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Dari globalisasi sosial dan budaya, kita dapat meniru pola pikir yang baik dari negara maju lainnya, seperti etika dan disiplin profesi yang lebih tinggi, serta iptek, untuk meningkatkan kemajuan bangsa, pada akhirnya memajukan bangsa, dan memperkuat nasionalisme kita terhadap bangsa. kesadaran.
Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
- Globalisasi dapat meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Karenanya, tidak menutup kemungkinan akan menggeser pemikiran Pancasra ke liberalisme. Jika ini terjadi, hasil nasionalisme nasional akan hilang
- Dari perspektif globalisasi ekonomi, akibat banyaknya produk luar negeri (seperti McDonald's, Coca-Cola, Pizza Hut, dll), kecintaan terhadap produk dalam negeri merajalela di Indonesia. Hilangnya kecintaan pada produk dalam negeri menunjukkan bahwa masyarakat kita telah melemahkan kesadaran nasionalis bangsa Indonesia.
- Dalam masyarakat kita, terutama anak muda, banyak orang yang melupakan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia karena gaya hidupnya yang cenderung meniru budaya Barat yang dianggap sebagai tanah suci oleh dunia internasional.
- Akibat persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi, kesenjangan antara si kaya dan si miskin melebar tajam. Hal ini dapat menimbulkan konflik antara si kaya dan si miskin, yang dapat merusak kehidupan nasional negara tersebut.
- Munculnya sikap individualistis telah menimbulkan sikap apatis di kalangan rekan senegaranya. Dengan individualisme, orang tidak akan peduli dengan kehidupan negara.
Pengaruh tersebut tidak secara langsung mempengaruhi nasionalisme. Namun, secara keseluruhan, hal itu dapat menyebabkan penurunan atau hilangnya kesadaran nasionalis. Karena globalisasi bisa membuka cakrawala dunia internasional. Di luar negeri dianggap baik, yang membuat rakyat kita bercita-cita untuk diterapkan di negara kita. Jika ini terjadi maka akan menimbulkan kesulitan. Jika ya, mungkin tidak sesuai di Indonesia. Jika tidak tercapai maka dianggap tidak idealis dan akan bertindak sebagai anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional, bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Anda dapat melihat dari matriks berikut berapa banyak indikator yang menunjukkan pengaruh negatif dan positif globalisasi terhadap negara dan negara Indonesia:
Indikator Perubahan/Dampak Globalisasi
-
Politik
Nilai-nilai politik Barat disebarkan secara langsung maupun tidak langsung dalam bentuk demonstrasi, demonstrasi ini semakin berani, terkadang `` mengabaikan kepentingan umum '' dengan menciptakan kerusuhan dan anarkisme. Berdasarkan semangat kekeluargaan, merosotnya konsensus masyarakat dan nilai-nilai politik gotong royong adalah Rong Yong. Memperkuat nilai-nilai politik berdasarkan semangat individu, kelompok, oposisi, kediktatoran mayoritas atau kediktatoran minoritas.
-
Ekonomi
Survival of the fittest berlaku untuk situasi di mana orang-orang yang bermodal besar menjadi lebih kuat dan yang lemah tersingkir. Pemerintah hanya mengatur dalam pengawasan ekonomi, dan mekanismenya akan ditentukan oleh pasar. Jumlah sektor ekonomi rakyat yang memberikan subsidi menurun, dan koperasi semakin sulit berkembang. , Dan penyerapan tenaga kerja dalam mode padat karya telah ditinggalkan oleh lebih banyak orang.
-
Sosial dan Budaya
Kemudahan akses ke nilai-nilai Barat melalui Internet, antena parabola, media televisi, dan media cetak terkadang ditiru sepenuhnya. Semangat kerja sama, solidaritas, kepedulian, dan solidaritas sosial lambat laun memudar, sehingga dalam beberapa kasus hanya bisa ditangani oleh segelintir orang saja. Nilai-nilai agama lambat laun memudar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara karena dianggap tidak ada sangkut pautnya dengan sekularisme (sekularisme).
-
Ledakan Informasi
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta arus komunikasi global yang semakin kompleks, cepat dan berkapasitas besar. Pertumbuhan dan akumulasi pengetahuan dan informasi sangat cepat (pertumbuhan eksponensial)
-
Hukum, Pertahanan dan Keamanan
Memperkuat supremasi hukum, mendemokratisasi, dan menegakkan persyaratan hak asasi manusia. Memperkuat peraturan perundang-undangan, merumuskan peraturan perundang-undangan yang berkeadilan yang bermanfaat bagi kepentingan rakyat. Ada permintaan yang meningkat untuk tugas penegakan hukum yang lebih profesional, transparan dan akuntabel (polisi, jaksa dan hakim).
Dampak Globalisasi terhadap Nilai-nilai Nasionalis Generasi Muda Tren globalisasi dengan cepat merambah ke masyarakat, terutama di kalangan anak muda. Globalisasi juga berdampak besar pada kaum muda. Dampak globalisasi telah menyebabkan banyak anak muda kita kehilangan kepribadian Indonesia. Gejala yang muncul dalam keseharian anak muda saat ini menunjukkan hal tersebut. Dari cara berpakaiannya, banyak remaja kita yang berpenampilan seperti selebriti yang cenderung budaya Barat.
Mereka mengenakan pakaian dengan bahan paling sedikit, memperlihatkan bagian tubuh yang tidak terlihat. Dalam hal berpakaian jelas tidak sesuai dengan budaya kita. Jangan lupa gaya rambut mereka dicat dengan berbagai warna. Singkatnya, orang suka menyembunyikan identitasnya dan menjadi orang lain. Tak banyak anak muda yang berharap bisa melestarikan budaya nasionalnya dengan berpakaian preman sesuai kepribadian nasionalnya.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan siapa saja dapat mengaksesnya. Bagi anak muda, internet sudah menjadi santapan sehari-hari. Jika dimanfaatkan dengan benar tentu akan mendapatkan manfaat yang bermanfaat. Namun, jika kita tidak melakukan ini, kita akan gagal. Saat ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang salah menggunakannya. Misalnya, buka situs web porno.
Tak hanya internet, ada lagi kebutuhan wajib ponsel itu. Tidak ada kepedulian sosial kepada masyarakat, karena mereka lebih suka sibuk menggunakan ponsel. Dari sudut pandang banyak anak muda yang sikapnya berperilaku kasar, sering cuek, tidak peduli lingkungan. Karena globalisasi termasuk bebas dan terbuka, maka mereka melakukan apa yang ingin dilakukan. Contoh nyata adalah adanya geng-geng motor muda yang melakukan tindak kekerasan yang merusak ketentraman dan ketentraman masyarakat. Jika efek ini dibiarkan, apa yang akan terjadi pada generasi muda? Moral bangsa ini telah merosot, menyebabkan tindakan anarkis di kalangan anak muda. Relasi dengan nilai nasionalisme akan terputus, karena tidak ada kecintaan pada budaya bangsa sendiri dan tidak ada kepedulian pada masyarakat. Bahkan generasi muda adalah penerus masa depan negara. Apa akibatnya jika tidak ada rasa nasionalisme di masa depan negara?
Berdasarkan uraian dan uraian di atas, dampak negatif globalisasi lebih besar daripada dampak positif. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah untuk memprediksi dampak negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme. Mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai-nilai kebangsaan Langkah-langkah mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai-nilai kebangsaan antara lain:
- Menumbuhkan jiwa nasionalis yang kuat, seperti kecintaan pada produk dalam negeri.
- Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila semaksimal mungkin.
- Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama semaksimal mungkin.
- Mewujudkan supremasi hukum, melaksanakan dan menegakkan hukum dengan cara yang paling benar dan adil.
- Tetap selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologis, ekonomi, dan sosial budaya negara.
Posting Komentar
Posting Komentar